Adat ritual turun temurun yang dilaksanakan warga Desa Curah jati, Kecamatan Puwoharjo, Banyuwangi ini di bilang cukup unik. Dimana acara tersebut dilaksanakan dengan cara mengkawinkan dua pasang kucing jantan dan betina, atau penduduk setempat menamakanya dengan sebutan Mantu Kucing.
Adapun ritual mantu kucing sendiri dilakukan masyarakat Desa Curah jati dengan tujuan untuk meminta kepada yang Maha kuasa agar segera turunkannya hujan. Ritual mantu kucing sendiri dilakukan secara rutin setiap tahunnya tepatnya pada hari Jumat pada bulan November, dimana waktu tersebut bertepatan dengan kondisi alam yang kemarau dengan tidak ada lagi curah air hujan yang turun.
Upacara ini dilakukan oleh masyarakat setempat dengan dipusatkan pada sebuah tempat yang dinamakan sendang Umbul Sari/ Mata Air Umbul Sari yang berada tepat pada tepi hutan antara hutan milik perhutani dengan sawah milik warga Desa Curah jati.
Sebelum prosesi acara mantu kucing sendiri dilaksanakan, masyarakat yang akan mengikuti acara mantu kucing berkumpul pada suatu tempat yaitu dirumah seseorang yang dituakan dalam lingkungan tersebut untuk kemudian sepasang kucing jantan dan betina yang hendak di kawinkan akan di arak menuju sumber mata air Umbul Sari yang berjarak kurang lebih 1 kilometer.
Diantara dalam arakan tersebut juga terdapat para penari kuda kepang yang turut memeriahkan prosesi acara ini.
Ritual mantu kucing sendiri dilaksanakan tepat di bawah pohon apak yang terdapat di sumber mata air tersebut. Pertama-tama sang sesepuh kampung bersemadi di bawah pohon tersebut untuk meminta izin menggelar ritual mantu kucing sekaligus meminta berkah atas ritual ini berupa turunnya hujan kepada yang diyakini sebagai yang mbaureksa (pemilik / penunggu) mata air Umbulsari. Kemudian setelah selesai bersemadi sang sesepuh kampung pun mengambil sepasang kucing tersebut untuk kemudian diusap kepalanya menggunakan air dari mata air Umbul sari sebagai symbol bahwa sepasang kucing itu resmi dikawinkan. Lalu setelah diusap kepalanya sepasang kucing itu pun dilepas ke air sendang.
Bersamaan dengan itu, beberapa warga berebut berusaha untuk mengambil air sendang. Mereka percaya air tersebut bisa mendatangkan berkah.
Setelah ritual mengawinkan kucing selesai barulah kemudian warga menggelar tahlilan disekitar sendang mbah Umbulsari tersebutdan ditutup dengan makan bersama nasi tumpeng yang telah disiapkan warga. Dengan usainya makan bersama ini maka berakhir pulalah ritual upacara mantu kucing ini.
Warga pun kemudian pulang kerumah masing-masing sambil berharap hujan akan segera turun dalam waktu dekat, dan sawah mereka pun bisa kembali digarap.