Jejaring sosial memang sudah melekat pada kehidupan masyarakat saat ini. Berbagai aktifitas yang dilakukan sudah biasa dijadikan status dalam Facebook. Tetapi siapa sangka, nyawa seorang profesor geografi, John All, selamat berkat update status di Facebook.
Kejadian tersebut bermula ketika John terjatuh dan masuk ke jurang sedalam 25 meter. Karena tak ada yang bisa mendengarkannya, maka John memutuskan untuk memberi tahu teman-temannya di Facebook.
John juga memberi kabar kondisinya pada akun American Climber Science Program. Akun tersebut juga memberikan respon dengan membuat status, "Tolong hubungi Global Rescue. John mengalami patah tangan, rusuk, dan pendarahan dalam. Himlung Camp 2. Cepat tolong dia". Teman-teman yang membaca status itu membalas dengan mengatakan tim penyelamat sudah berangkat menuju lokasi.
Keadaan John sangat parah karena ia terjatuh dari gletser Himalaya dengan ketinggian 6 ribu meter. Pria berusia 44 tahun tersebut mengalami pergeseran tulang bahu, 5 tulang rusuk patah, lutut dan sikunya juga patah. Namun pertolongan tidak segera John dapatkan karena kendala teknis.
"Tim penyelamat tidak dapat menemukan helikopter sehingga aku harus bertahan hidup malam ini," tulis John di Facebook-nya kemudian. Ia pun mulai kedinginan dan kehabisan obat-obatan darurat. Untunglah 19 jam setelah jatuh ia berhasil diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit di Kathmandu, Nepal.
Setelah mendapatkan perawatan, John mengaku bersyukur karena selamat dari kematian. "Aku benar-benar dekat dengan kematian. Aku tidak memiliki ruang gerak yang cukup di jurang itu. Aku tidak bisa melakukan apapun saat itu," ungkap John.
Kejadian tersebut bermula ketika John terjatuh dan masuk ke jurang sedalam 25 meter. Karena tak ada yang bisa mendengarkannya, maka John memutuskan untuk memberi tahu teman-temannya di Facebook.
John juga memberi kabar kondisinya pada akun American Climber Science Program. Akun tersebut juga memberikan respon dengan membuat status, "Tolong hubungi Global Rescue. John mengalami patah tangan, rusuk, dan pendarahan dalam. Himlung Camp 2. Cepat tolong dia". Teman-teman yang membaca status itu membalas dengan mengatakan tim penyelamat sudah berangkat menuju lokasi.
Keadaan John sangat parah karena ia terjatuh dari gletser Himalaya dengan ketinggian 6 ribu meter. Pria berusia 44 tahun tersebut mengalami pergeseran tulang bahu, 5 tulang rusuk patah, lutut dan sikunya juga patah. Namun pertolongan tidak segera John dapatkan karena kendala teknis.
"Tim penyelamat tidak dapat menemukan helikopter sehingga aku harus bertahan hidup malam ini," tulis John di Facebook-nya kemudian. Ia pun mulai kedinginan dan kehabisan obat-obatan darurat. Untunglah 19 jam setelah jatuh ia berhasil diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit di Kathmandu, Nepal.
Setelah mendapatkan perawatan, John mengaku bersyukur karena selamat dari kematian. "Aku benar-benar dekat dengan kematian. Aku tidak memiliki ruang gerak yang cukup di jurang itu. Aku tidak bisa melakukan apapun saat itu," ungkap John.